Vitamin C atau asam askorbat adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat larut dalam air. Nama kimia dari asam askorbat(2R)-2-[(1S)-1,2- dihydroxyethyl]-3,4-dihydroxy-2H-furan-5-one pubchem. Bentuk utama dari asam askorbat adalah L-ascorbic dan dehydroascorbic acid. Vitamin C merupakan vitamin yang disintesis dari glukosa dalam hati dari semua jenis mamalia, kecuali manusia.
Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase, yang sangat penting untuk sintesis dari prekursor vitamin C, yaitu 2- keto-1-gulonolakton, sehingga manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya sendiri. Status vitamin C seseorang sangat bergantung dari usia, jenis kelamin, asupan vitamin C harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu.
Vitamin C ini bisa dikatakan mudah untuk ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, nanas, kiwi, lemon, papaya, dan stroberi. Untuk dari kalangan sayuran ada pada paprika merah, paprika hijau, kangkung, brokoli, dan bunga kol.
Korelasi Vitamin C dan Atlet
Selanjutnya untuk korelasi pemberian vitamin c dan atlet, dari beberapa penelitian tentang vitamin C dan zat besi menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara keduanya yang dapat menyebabkan atlet mejadi lelah dan sakit, dikarenakan vitamin c ini adalah salah satu jenis vitamin larut air apabila dikonsumsi tidak disimpan dalam tubuh melainkan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil, selain itu vitamin larut air hanya dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah yang sangat sedikit. Tingkat kesegaran jasmani itupun dapat dipengaruhi oleh factor genetic, selain itu juga disebabkan oleh keadaan gizi.

Ada juga yang menyatakan bahwa seorang atlet lebih diutamakan mengkonsumsi vitamin larut air seperti vitamin B dan C karena saat mengkonsumsi vitamin yang cukup akan menghindarkan atlet dari stress fisiologis. Perbedaan kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk individu adalah sebanyak 60 mg perhari sedangkan untuk atlet dapat bervariasi dari 100 mg bergantung pada aktifitas yang dilakukan.
Fungsi Vitamin C untuk Atlet
Fungsi vitamin C untuk setiap aktivitas fisik pada atlet adalah stimulasi system imun, meningkatkan performa, mengurangi kelelahan dan kelemahan otot, dan juga melindungi sel dari radikal bebas. Untuk fungsi tambahannya yakni dapat membantu pembentukan pembuluh darah, membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi dalam tubuh, membentuk kolagen interseluler unutk penyempurnaan tulang dan gigi, dan mencegah bisul dan pendarahan.
Kelebihan dan Kekurangan Vitamin C
Walaupun vitamin C ini termasuk dalam vitamin larut air apabila tubuh kelebihan vitamin C dapat mengakibatkan gangguan pencernaan seperti diare, muntah, mual, insomnia, batu ginjal, sakit kepala, nyeri ulu hati, dan kram dan sakit perut. Jika kekurangan vitamin C juga akan mengkibatkan hal fatal seperti menurunnya daya tahan tubuh, kontraksi otor melemah, dan kelelahan. Gejala kekuramgan vitamin C ini bisa ditandai dengan kemunduran penampilan fisik
REFERENSI
dr. Allert, B 2018,’Bahaya Vitamin C Jika Berlebihan’, dilihat 13 Februari 2021, https://www.alodokter.com/bahaya-vitamin-c-jika-berlebihan%2B
Kartika, I & R. Bambang, W 2017, ‘Hubungan Kecukupan Vitamin C Dan Zat Besi Dengan Kebugaran Jasmani Atlet Pencak Ipsi Lamongan’. Media Gizi Indonesia, vol.12, no.3, hh 134- 140
Nur, H, Ali, R & Yuliana N 2014, ‘Hubungan Konsumsi Vitamin C Dengan Kesegaran Jasmani Pada Atlet Sepakbola di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah’, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, vol.3, no.2, hh.1-8.
Uswatun, H 2018, ‘Penentuan Kadar Vitamin C Pada Mangga Kweni Dengan Menggunakan Metode IodometrI’, Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, vol.16, no.1, hh 2
Syani Indah ed NH
Baca juga Mengenal Vitamin D